WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kritik karena dianggap rasis setelah menggunakan istilah slang "Kung Flu" untuk menyebut virus Corona. Tidak hanya itu, ia juga mengklaim bahwa meningkatnya tes diagnostik telah mendorong lonjakan kasus virus mematikan itu di AS.
Wabah virus Corona menjadi pokok pembicaraan penting pada kampanye pertama Trump dalam tiga bulan di BOK Center Tulsa, Oklahoma, yang jumlah massanya gagal memenuhi kapasitas gedung.
Tim kampanye Trump membagikan masker kepada orang-orang yang memasuki arena, tetapi hanya sedikit orang yang memakainya.
Baca Juga:
Arab Saudi Akan Buka 1.500 Masjid Makkah meski Covid-19 Mengganas
Mata-mata CIA yang Coba Bunuh Fidel Castro Meninggal di AS
Trump mengeluh bahwa ia dikritik karena mempertaruhkan kesehatan para pendukungnya dengan mengadakan rapat umum di dalam ruangan, dengan mengatakan seharusnya pengawasan yang sama dilakukan saat aksi protes nasional terhadap kebrutalan polisi bulan ini.
Untuk diketahui, virus Corona diyakini jauh lebih mudah menyebar di dalam ruangan pada jarak dekat daripada di luar ruangan.